Minggu, 31 Desember 2017

Hari yang Ditunggu Tiba, Khatmil Kutub Riyad As-Shalihin oleh KH. Nasihuddin Khozin

Hari yang Ditunggu Tiba, Khatmil Kutub Riyad As-Shalihin
Hari yang Ditunggu Tiba, Khatmil Kutub Riyad As-Shalihin
Oleh: Syifa'ur Romli

Kyai. H. Nasihuddin Khozin - Lima Tahun sudah menjadi masa sekaligus saksi akan perjuangan kaum santri Raudlatul Ulum 1 atas perjuangannya selama itu dalam bergelut melawan keluh kesah mengkaji kitab Riyadh As-Shalihin di bawah ampuan sang maha guru KH. Nasihuddin Khozin.

Malam ini, penghujung akhir tahun tepatnya tanggal 31 Desember 2017, kitab yang dikarang oleh ulama tersohor As-Syekh Syarifuddin Yahya An-Nawawi dengan kitabnya Riyadh As-Sholihin telah rampung dikaji atas bimbingan Kyai H. Nasihuddin Khozin bersama santri Raudlatul Ulum 1. Alhamdulillah Barakallaahu Lana.

Yang unik untuk awal kali Kyai. H. Nasihuddin Khozin menghatamkan kitab Riyadh As-Shalihin sejak awal dikaji tahun 2013 ini adalah bertepatannya dengan malam tahun baru masehi 2018. Sehingga secara tidak langsung menjadi penghibur bernuansa islami bagi para santri Raudlatul Ulum 1 untuk merayakannya. Tentu dari pada melaluinya dengan hal yang kurang manfaat terlebih jika mengandung maksiat.

Banyak pesan dan kesan dalam khatmil kutub kali ini, berikut ringkasan kesan dari para santri Raudlatul Ulum 1: Menurut Ust. Muslimat "Dengan hatam kitab ini, semoga menjadi pintu pembuka agar cepat pergi Haji" Amin. Lain lagi menurut Ust. Yusroful Kholili "Yang menjadi kesan tersendiri bagi saya, bahwa banyak ketika awal mengkaji kitab ini dulu bersama saya, namun kini mereka tinggal nama. Dan hanya saya pribadi yang bisa ikut khataman. Ust Ahmad Nilam tak telat dalam hal ini menurutnya "Alhamdulillah, sekalipun hanya nutut khotmilnya saja. Semoga kebagian barokah". Wakil kepala pesantren justru lebih menarik lagi komentarnya. Menurutnya "Khatam kitab Riyadh As-Shilihin, yeh leggeh".

Dan pada intinya, semua merasa bahagia dapat turut mengkaji kitab Riyadh As-Sholihin ini. Dengan harap mendapat barokah doa dan manfaat ilmu dari sang muallif, KH. Nasihuddin, serta seluruh masyayikh lainnya. Mengawali tahun baru dengan pembukaan kembali kajian kitab yang telah menjadi tradisi Salafuna Ash-Sholih sejak KH. Yahya Syabrowi.

Kajian ditutup dengan doa yang menusuk kalbu, dengan desihan bunyi kipas angin di dalam musholla, dengan alunan syahdu angin sepoi menyapa petang. Allahumma Baarik Lanaa wa Jamii at-Talaamid al-Ma'had Raudlatul Ulum al-Ula. Amiin.

@Divisi_Publikasi PPRU 1
Previous Post
Next Post

0 comments: